Sabtu, 06 Desember 2008

kamipun harus bicara

Kesempatan Bermain Telah Hilang
Rezza Primasta E. P

 
Sebagian orang berpendapat bahwa bermain adalah kelawanan dari belajar. ungkapan itu sebenarnya adalah salah besar. Tentu dari bermain kita juga mendapatkan banyak manfaat; penggalaman, pelajaran atau mungkin bahkan jauh lebih baik dibandingkan harus belajar secara formal dan terkadang membuat komunitas pelajar menjadi jenuh.

Sungguh bisa dikatakan tragis bila dibandingkan dengan zaman ayah-ayah kita semasa kecilnya. Kita bisa mendengar cerita bahwa mereka sering bermain jauh ke hutan hingga Magrib atau mereka sering bermain bola sambil berhujan-hujan ria. Anak zaman sekarang apalagi yang tinggal di kota mana pernah seperti itu???:)

Sekarang kita amati bagaimana anak – anak mengisi waktu kita ambil contoh dari beberapa negara ASEAN. Misalnya anak-anak di Thailand menghabiskan waktu luangnya dengan membantu orang tua mengerjakan pekerjaan di rumah, sedangkan anak-anak Jepang bermain di luar rumah. Anak-anak di Vietnam lain lagi yaitu memakai waktunya untuk berolah raga, sedangkan anak Indonesia lebih suka membaca buku dan bermain komputer. Dari contoh dari berbagai negara anak anak indonesia masih sempat melakukan  kegiatan positif seperti membaca atau bermain komputer. Memang menurut sebagian orang tua aktivitas seperti itu masih jauh lebih baik dibandingkan melakukan aktivitas di luar rumah. Berbagai pihak mengungkapkan alasan anak-anak Indonesia, Thailand, dan Vietnam yang enggan bermain yakni dilarang orang tuanya karena takut pakaiannya kotor. Orang tua juga memiliki kekhawatiran berlebih apabila anak-anaknya main di luar rumah, padahal dengan bermain anak-anak bisa mengembangkan kecerdasan intelektualnya. Anak-anak juga berkembang kemampuan komunikasi dan sosialnya.

Yang perlu di perhatikan adalah hak kami sebagai anak pemuda. Betapa sangat menyedihkannya kita saat ini, dunia kita, dunia masa muda kita, harus rela kehilangan saat-saat yang paling berharga yaitu saat dimana kita bebas bermain dan tertawa bersama teman-teman kita.

Sekarang kita dituntut untuk menghabiskan waktu dengan belajar serius. dengan belajar itulah yang membuat para pelajar menjadi hobby membolos, meninggalkan pelajaran di sekolah mencari kebebasan dengan pergaulan yang tidak pantas dan bahkan meninggalkan dunia pendidikan.


Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kepada guru,orangtua, ataupun pengamat pendidikan untuk memperhatikan hak kami dengan serius untuk bebas bermain bebas berkreatifitas dan bebas bersosialisasi.karena saya sangat yakin sebagus apapun program pendidikan di indonesiapun tak akan bisa menghasilkan manusia-manusia yang cerdas dan berguna bagi bangsa dan negara. 

1 Komentar:

Pada 27 September 2012 pukul 01.42 , Blogger Meigha Havitta mengatakan...

semangat sayang .. aku setuju dengan itu :)

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda